Iriskan bawang Laburkan dimataku !
Dikiranya bawang diiris belati sampai terbuka
Cacat dikulitnya daun2 terciprat merahnya
Dikiranya gampang mengobati hati yang luka
Duka di kulit saja bertahun2 tetap membekas cedera
Tersenyum seolah tak ada dosa
Belum habis satu, tontonkan lainnya
Karena tak ada keinginan buat meminta
Untuk apa ketulusan diberi cuma-cuma
Maaf dirangkai tak kunjung bisa diberi
Sakit ini tak jua ada yang mengobati
Perih, berarti ada yang luka
Luka yang dalam cacat selamanya
Kalau saja bikin cemburu tanda cinta
Makanlah sendiri, aku tak mau mencicipinya
Kalau saja cinta itu tak pernah ada
Ku ingin kamu memcicipi sakitnya
Kalau cinta dinodai untuk menguji
Biar kupulang ku tak ingin lulus ujian ini
Belumpun dijahit kau robekkan lagi
Diamku lama sekali, ku tak kuat merintih lagi
"Lalai karena 'Terlalu Senang' -> Bertemu Dia"
"Dia terlalu 'Tinggi' maka tak usah -> di Cemburui"
Ku kira obat, ternyata 'Racun' kau oles -> di Luka
Obat palsumu ini malah buat 'Hatiku' -> di Amputasi
Lihat, hatiku robek terjahit tak beraturan
Pikir, tetaplah aku yang disalahkan
Bukan, bukan obat yang kau berikan
Mana, permintaan maaf hanyalah sindiran
Bingung, kau pikir kau harus bagaimana
Jangan, sok bikin luka kalau tak becus mengobatinya
Apa, kau pikir luka ini bisa pulih lagi
Tidak, tidaklah kau akupun tak mau mengobati
biar, Toh
Ku kan tetap bisa berjalan, walau tak akan pernah lurus lagi
Silahkan simpan agar kau dan ku ingat, akan cacat yang kau beri ini